ARIF FADHILAH – Mahasiswa Sarjana di Universitas Mohammed V Agdal, Rabat, Kerajaan Maroko

Kuliah di luar negeri merupakan impian yang banyak dimimpikan oleh banyak orang. apa lagi ditambah dengan beasiswa lengkap sudah impian kita kuliah di luar negeri. Akan tetapi kebanyakan dari pihak pemberi beasiswa mensyaratkan untuk melampirkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL , IELTS dll. Ternyata proses untuk mendapatkan sertifikat tersebut bukan perkara yang mudah, disamping harga untuk mengikuti tesnya mahal, diperlukan juga latihan ekstra untuk mendapat skor yang sesuai diminta oleh pihak beasiswa.

Dua tahun lalu saya lulus dari SMA dan ingin melanjutkan studi saya diluar negeri dengan beasiswa. Saya mengumpulkan banyak data untuk memenuhi keinginan saya tersebut. Guru saya menyarankan agar mengambil kelas persiapan tes semacam TOEFL, IELTS. Akhirnya saya menemukan tempat kursus yang didirikan oleh alumni Australia yaitu KIES. Tempat yang nyaman karena fasilitasnya yang lengkap seakan-akan kita berada di luarnegeri, poster-poster beasiswa dipajang dan referensi yang lengkap tersedia di perpustakaan KIES dan juga didukung dengan tutor yang sangat terbuka dengan muridnya sehingga kita bisa konsultasi langsung dan juga ada tutor dari native speaker. Rasa kekeluargaan antara tutor dan murid terbentuk.

Ketika saya mendapat info beasiswa ke Malaysia di Universitas Albukhary, tutor saya memberi trik dalam mengikuti ujian tulis. Akhirnya saya lulus ditahap pertama dari seleksi ujian tulis. Akan tetapi saya tidak melanjutkan ujian tes tahap kedua karena saya sudah mendapat beasiswa di negara lain, yaituMaroko.

Perjuangan saya untuk mendapat beasiswa ke luar negeri tersebut berkat doa dan dukungan dari tutor saya di KIES. Bimbingan dari tutor KIES mewujudkan impian saya kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Terimakasih KIES.